Rabu, 24 September 2014

Mr. Busy

Bicara tentang sahabat memang tidak akan ada habisnya. Mereka yang meramaikan dan menghidupkan duniamu. Terkadang masing-masing tidak akur, sok sibuk, dan asik bermain dengan dunia masing-masing, tapi selalu ada waktu untuk saling berbagi mimpi dan bercerita dengan dunia masing-masing.

Cerita keempat tentang seorang sahabat yang punya segudang kesibukan dan eksis di segala aktivitas dan organisasi. Lelaki satu ini seperti tidak pernah memiliki rasa capek, dia tidak pernah absen di setiap momen penting dan di setiap kegiatan. Jangan heran jika dia memiliki segudang teman dan relasi yang bertebaran di setiap jengkal Kota Yogya, bahkan di seluruh nusantara. Dia selalu jadi idola di setiap kegiatan yang diikuti, menurut cerita teman-temannya sih, kemudian dia akan besar kepala dan berkata "Seharusnya kamu senang punya teman seorang idola" --> zzzZz -abaikan statemen ini-.  Meskipun dia suka sok terkenal dan eksis, dia sangat perduli dan memiliki solidaritas yang tinggi dengan yang namanya "pertemanan". 

Perkenalkan sahabatku yang luar biasa, Drajad Sarwo Seto, yang telah menjelajah nusantara dan kawasan asia, mulai dari terjun dalam KPN sail morotai sampai program pertukaran pemuda antar negara (SSEAYP). Lelaki yang hobi travelling dan diving ini, akhirnya berhasil fokus untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Tahun ini (2014) dengan predikat sangat memuaskan. Meskipun manusia satu ini sok "iyes", aku memiliki kewajiban untuk mengucapkan banyak terima kasih padanya, karena telah banyak kurepotkan, terkadang dia juga merepotkan sih sebenarnya. Entah kapan kami mulai saling merepotkan? mungkin semenjak aku jadi asisten praktikumnya, mungkin semenjak kami memiliki proyek penelitian bersama, mungkin semenjak dia selalu membantu penelitian skripsiku, dan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Terima kasih karena tidak pernah henti berbagi cerita dan mimpi, karena selalu mengantarku kemana pun aku ingin pergi, karena selalu jadi booster saat semangatku rapuh. Wahai lelaki yang sok "iyes" semoga mimpi-mimpimu segera terwujud. =P




Selasa, 23 September 2014

Jantan Yang Kurang Maskulin

Hidup kadang seperti sebuah kotak hadiah, setiap fase memberikan kejutan demi kejutan yang membuat pengembaraanmu semakin meriah. Kamu tidak akan pernah tahu bentuk hadiah yang dipersiapkan Tuhan untukmu, kamu hanya perlu berikhtiar kemudian berdoa dan meyakini, selanjutnya biarkan Tangan Tuhan yang bertindak, membungkus kejutan untukmu. Bagiku, sahabat termasuk kejutan dari Tuhan, karena setiap kali aku hanyut dalam kelelahan, sahabat hadir untuk menarikku, karena setiap kali aku tertimbun diantara kesedihan dan keputusasaan, sahabat datang untuk menyapunya.

Dan inilah sisa malamku, kupersembahkan untuk menguliti sebagian dirimu yang selalu menemaniku. Dia adalah kerabat unimes yang paling muda, paling suka berpindah-pindah mood dan paling paham masalah orang dewasa dalam tanda kutip. Meskipun, dia tidak sejantan Mbob dan tidak semaskulin Mbot, dia tetap yang paling diandalkan masalah ke-lelaki-an dan pengetahuan yang dimiliki para lelaki. Terkadang dia sangat menyebalkan bagi kami, mood yang fluktuatif, satu waktu semangat dan tertawa lepas bersama kegilaan kami, namun dalam satu waktu yang lain bisa terdiam dan memasang muka bete.

Namanya Yogi Ariadenta, entah kapan dan kenapa kami dipertemukan dalam sebuah persahabatan? seperti halnya mengenal Mbob, semua adalah proses, proses menemukan dan ditemukan. Dulu, ketika lewat tengah malam, kami berempat akan berkumpul untuk mengisi amunisi perut, entah di Hokben, Burjo, atau McD, tergantung modal kantong. Saat-saat seperti ini adalah momen kuliah dewasa, Guru Besar Yogi akan menumpahkan segala pengetahuannya mengenai area dewasa secara membabi buta. Untuk urusan travelling, serahkan pada Yogi, Dia memiliki pengetahuan super luas mengenai masalah jalan-jalan.  Meskipun dia jantan yang kurang maskulin, tapi dia yang paling laku diantara kami berempat. Ketika kami masih menebak-nebak dan berusaha menemukan jodoh, dia sudah bisa menggandeng "pacar" kemana-mana. Nasibmu le tole, penak tenan

Episode kali ini, aku hendak mengucapkan beribu terima kasih untuk jantan kami ini, yang paling sering menyempatkan waktu untuk membaca dan mengkritisi tulisan amatirku, yang paling bisa mendengarkan kegalauanku karena masalah lelaki. Jangan nikah dulu ya lanang, tunggu aku balik dari penugasan.



Sabtu, 20 September 2014

Cewek Jantan

Gerbong kereta sesak dan cukup berisik untuk membuatku tetap terjaga. Sekejap terlelap, sekejap terbangun. Aku tidak akan mengeluarkan sumpah serampah, sepantasnya momen seperti ini dinikmati sebelum aku bertugas di lokasi penempatan yang jauh dari hiruk pikuk keramaian. Perjalanan malam ini akan membawaku bertemu dengan salah satu sahabat gila, sarap juga barangkali, Yunita Wulandari Suhadi Putri yang lebih eksis dengan panggilan MBOB. "Dia cewek? cowok? atau setengah-setengah? eh atau mungkin manusia jadi-jadian?".

Mari mengurai ingatan masa lalu ketika kami masih sepasang mahasiswa, ketika aku masih culun dan udik, ketika Mbob masih tomboi dan jantan. Kami bukan tidak sadar tentang keberadaan satu sama lain semasa menjadi mahasiswa baru, cuma aku tipe orang yang berhati-hati di Lingkungan baru dan pikiran yng terbersit pertama kali ketika bertemu wanita jantan ini "eh buset ini cewek, udah kayak laki, SKSD dan sok iyes banget, mirip preman pasar", entah dari sisi dia, mungkin dia berpikir "aduh ini cewek, udik dan kampung banget" --> (semoga kamu tidak benar-benar berpikir seperti ini ya mbob). Ternyata, pepatah "Don't judge the book by it cover" itu benar adanya, waktu dan kesempatan membawa kami semakin dekat dan entah bagaimana caranya kami paham, mengerti dan selalu ada satu sama lain. Empati dan simpati terbangun diantara kami dan harus diakui kalau gadis jantan ini memang yang paling pandai menyesuaikan sikap saat situasi tertentu dan rada waras diantara kerabat unimes yang lain, bisa dibilang pem-balance geng unimes.


Mbob jago bermain basket, usut punya usut ternyata dia punya tim basket sewaktu SMA. Meskipun, Mbob ini malas sekali belajar, membaca, dan mengerjakan tugas kuliah, Dia punya kemampuan otak yang luar biasa cerdas, mirip cenayang, tapi dijamin dia akan protes kalau aku bilang dia punya kemampuan macam dukun. Mbob lebih suka disebut miss holmes, karena kemampuannya mengumpulkan data dan informasi mengenai setiap gerak-gerik mencurigakan dari orang-orang di sekitarnya, ya mirip sedikit lah dengan detektif sherlock holmes. Selama kuliah, bukan diktat kuliah yang dia bawa, tapi buku sudoku yang selalu berhasil dia selesaikan dengan mulus. Mbob, wanita jantan dan tomboi yang telah berevolusi jadi wanita hampir feminin dan Insya Allah istiqomah menuju sholihah. Mbob yang sekarang telah berhasil menjadi kupu-kupu yang cantik ilmu agamanya dan rajin mengaji, meskipun begitu mbob tetaplah mbob, tetap wanita yang gila lagi sarap and you have to know that I love this part of you, Mbob. Thanks for many advice that you gave to me in difficult situation, always. 

Selasa, 16 September 2014

Gadis Melayu Dari Medan



Dia memang tidak selalu ramah sebagai sahabat, bahkan lebih cenderung ceplas-ceplos pedas dan tingkahnya kadang bikin naik sasak. Parahnya kami memiliki zodiac yang sama, lahir di bulan yang sama, bahkan tanggalnya pun sama. Bisa dibayangkan seperti apa responku setiap kali melihat tingkah lakunya? Aku berharap tidak seperti bercermin dan melihat tingkah polaku sendiri. Tenang, kami bukan saudara kembar, lahir dari rahim yang berbeda dan beruntungnya tahun kelahiran kami juga berbeda, aku lebih “dewasa” dari dia setahun hahaha. 

Perkenalkan saudara yang tidak serahim dan tidak sepersusuan, yang dipertemukan karena kegilaan kami yang terlampau absurd, Fitri Rahmadhani Rosha, gadis Melayu dari Medan yang cakapnya kadang harus direm paksa, tapi aku lebih suka memanggilnya “mbot”. Jadi, apa sesungguhnya yang membuat aku menyebutnya sebagai sahabat?

Kami tidak serta merta menyatu begitu saja, saling menemukan kegilaan adalah proses yang panjang. Kami hidup dan beraktivitas dalam satu naungan prodi, Manajemen Sumberdaya Perikanan, tapi kami tak saling kenal, asing. Hal ini berjalan selama setahun, atau mungkin lebih?. Sebuah perjalanan membawa kami pada banyak petualangan, perjalanan menuju Pulau Pramuka-Kepulauan Seribu. Di sana kami menghabiskan banyak hari dalam satu atap, bahkan satu kamar. Kami saling membunuh jenuh dan penat yang kadang-kadang hinggap saat malam, entah bermain uno, kartu, dan macam-macam permainan yang pada akhirnya tetap aku yang selalu kalah. Perjalanan 30 hari tersebut membawa kami pada satu kesimpulan, kami menemukan “chemistry”. Bukan lawan jenis saja yang menemukan perasaan ini, untuk menjadi sahabat pun kamu harus bisa menemukan hal ini. Bukan berarti aku atau dia pemilih, tapi ada hal-hal yang terkadang perasaanmu yang memilih. Kami tidak selalu akur, bahkan lebih sering main smackdown daripada bergandengan, lebih sering adu cakap daripada menyanjung satu sama lain, tapi aku pribadi merasakan kejujuran dan ketulusan dari hubungan pertemanan kami. 

Gadis melayu berkacamata minus ini memang keras sih, tapi dia rajin beribadah dan tidak pernah melupakan Allah. Setiap kali dekat dia, rasanya aku malu, minder, imanku jadi ciut. Yah meskipun suka merepet dimana-mana, tapi dia tak segan membantu selama dia mampu. Polos sih, ehm atau lugu? Untuk hal-hal yang berkaitan dengan area dewasa, dia ini yang paling bego diantara kerabat unimes yang lain. Yogi sebagai rektor unimes yang telah kami kukuhkan, harus sering-sering mentransfer pengetahuan kepada mbot. Setiap jam 10 pagi, dia paling suka menonton tayangan FTV di SCTV, kalau malam menjelang dia suka nyalain TV dan membiarkan TV yang menontonnya tidur dan terdampar di bawah lantai. Gadis melayu ini amat sayang kepada keluarganya, suka tiba-tiba nangis setiap rindu umi atau ayahnya. “No body’s perfect”- dia tetap yang juara untuk banyak hal, meskipun tidak sempurna. 

And the last paragraph, I wanna say “Domo arigatou gozaimasu” for the everything that you gave to me, friendship and the other little family. Terima kasih untuk banyak perjalanan dan kisah yang sudi kamu torehkan di kehidupanku yang tidak hebat ini, dan kamu berhasil membuatnya lebih seru. Terima kasih untuk semangat dan motivasi yang selalu menyala ketika aku hampir redup, meskipun kadang-kadang apimu rapuh dan hampir padam ditiup angin hahaha. Terima kasih ya mbot dan maaf lho nama baikmu tercabik-cabik di blog ini.


Minggu, 14 September 2014

Prolog Untuk Episode September

Sahabat, memang tidak mudah menyematkan gelar tersebut ke setiap orang yang kamu temui. Seluruh manusia di sekitarmu bisa menjadi seorang teman, tapi tidak seorang sahabat. In my perspective, sahabat itu adalah semacam saudara yang tidak diikat oleh darah, DNA, atau asal muasal rahim yang sama. Sahabat hadir karena keterikatan emosional yang entah kenapa menyatukan empati dan simpati satu sama lain, kemudian turut hadir bersamanya sebentuk kepedulian, pengorbanan dan pengertian. Sahabat tidak selalu damai dan tentram, terkadang mereka tidak sepaham, lantas adu ego masing-masing, namun mereka selalu punya jalan untuk kembali dan bersama-sama menjelajahi banyak dunia, lagi. Satu hal lagi, sahabat tidak pernah tinggal diam untuk menyelamatkanmu dari keterpurukan, bagaimana pun caranya mereka berusaha membuatmu bangkit dan menyadarkanmu kembali. 
So, I've decided that episode tulisanku di Bulan September ini adalah ungkapan-ungkapan rasa terima kasihku untuk para manusia yang berhasil menyatukan emosionalku bersama mereka, yang dengan kesungguhan hati, kusematkan gelar "sahabat" untuk mereka. Satu tulisan untuk satu nama. 

Salam Sayang Tak Berujung



Safia
Rabu, 03 September 2014

E-Mail Keramat (1)

        Mendekati batas, hampir menyerah pada kekuatan doa dan sudah pasrah barangkali. Sebelum tidur, sepulang kerja, bahkan saat berangkat kerja aku sempatkan untuk membuka e-mail, menunggu loading masuk yahoo yang lumayan lama karena sinyal yang turun naik tak stabil. Kebiasaan ini dimulai setelah mengikuti seleksi tahap 2 Indonesia Mengajar. Yap...ini mimpiku, jangan panggil ini pengorbanan, melainkan panggilan hati. Satu dari sekian banyak hal yang aku tuang dalam dream book beberapa tahun lalu, lengkap dengan simbol IM (Indonesia Mengajar) di halamannya. Tapi email keramat tersebut tak kunjung datang, sedangkan kawan-kawan seperjuanganku telah menerimanya. Di grup facebook telah ramai percakapan seputar medical check up, di beberapa status mereka terpasang kebanggaan dan kesiapan mengabdi untuk negeri. Aku mulai layu dan separuh semangatku berevaporasi, "Allah, aku telah berikhtiar semampuku, sekarang doaku, aku tak mengharuskan aku lolos, karena ini menyangkut amanah besar yang seharusnya dengan alasan dan niat tulus tanpa embel-embel kemanfaatan pribadi. Jadi, kuserahkan segala keputusan kepadaMu, karena Engkau yang lebih tahu apa yang disembunyikan hatiku", selesai dan aku mulai belajar ikhlas.
Beberapa hari kemudian, setelah kebiasaanku menanti loading masuk situs yahoo mulai berkurang, aku iseng menilik inbox yahoo dan taraaaaa "email keramat" terselip diantara email notification yang berjubel, undangan medical check up. Sampai pada tahap medical check up tak berarti aku akan lolos mengikuti pembekalan dan menjadi pengajar muda, tapi disinilah kembali niat dan kemantapan hati tiba-tiba mulai goyah, keteguhan hati kembali diuji dan keraguan pada kemampuan diri mulai menyusup.

       Sampai pada akhirnya, aku berada di tengah manusia-manusia yang tulus, yang menghujani begitu banyak semangat, yang tak pernah sekalipun bertatap muka tapi tetap tak segan untuk memberiku kemudahan dalam menjalani MCU di Jakarta. Sekali lagi Allah, aku ingin tetap berada di tengah mereka, aku ingin mengabdi dan membangun banyak mimpi di tengah belantara bersama mereka. Bolehkah? *saat-saat menunggu email keramat hasil MCU*

E-Mail Undangan MCU

 
Copyright 2009 Padang Mimpi