Rabu, 18 April 2012

Me in 23rd n You in 22nd


Hari ini,,
Kita menjangkau hitungan waktu yang lebih tinggi
Menanggalkan satu tahun dengan rentetan aljabar kisah
Bahagia, sedih, susah, senang, mudah, sulit, tangis, amarah, dan tawa
Koleksi emosi memenuhi kantong usia kemarin
Tapi selalu ada proses yang kita lewati
proses belajar, proses dewasa,

Esok,,
ketika aku terbangun dengan bilangan usia yang makin banyak
suatu ketika dimana kita melalui sebuah perayaan 18 april  pada tahun yang sama
tapi di ruang yang berbeda, di arena dunia yang tak sama lagi
Ketahuilah bahwa aku bersyukur memiliki tanggal istimewa 18
karena kita pernah bersama-sama menunggui 18 April
untuk memulai usia yang baru, sahabat
Selamat Ulang Tahun


Senin, 16 April 2012

Life is Beautiful


     "Life Is Beautiful",,,,,hidup itu indah, bukan karena semua yang menghampiri arena kehidupanmu merupakan kemudahan, bukan karena seluruh yang memenuhi baskom duniamu adalah kegembiraan dan kesenangan. "Life is beautiful",,,not because everything is always be alright in your world. Tapi karena hidup memberimu bagian tersulit untuk dilalui dengan mudah dan mulus, karena hidup memaksamu untuk menanggalkan berbagai banyak bagian menyenangkan "menurutmu". Tuhan hendak mengajarkan kamu bagaimana berjuang, bersyukur, bersabar, menerima, dan Tuhan hendak mengingatkanmu agar tidak lalai dengan dunia yang berada di sekitarmu, agar tidak termanjakan dengan dunia kita sendiri. Tenanglah, berlapang dadalah pada ujian dan cobaan, karena suatu waktu Tuhan akan menolongmu melewati banyak kesulitan, banyak kesempitan, dan banyak kesedihan.
     "Life is beautiful", dunia yang terasa berat kusangga kemarin, sekarang terasa begitu ringan. Kesedihan yang memboikot kebahagiaanku kemarin, hari ini menguap bersama waktu. Tuhan mengirimkan begitu banyak manusia untuk membantuku berdiri kembali. Ketika kaki hampir lelah menjejak bumi untuk mencari pekerjaan, seseorang menawarkan sebuah pekerjaan yang bahkan aku pun tak pernah membayangkan berada di posisi tersebut. Ketika waktu mendekati perbatasan, deadline pembayaran KKN dan tunggakan kontrakan semakin menekan ubun-ubun, seseorang datang menawarkan bantuan tanpa mengharapkan pamrih. Dan ikhtiar ini ditopang oleh kekuatan doa, Tuhan selalu mendengar, Dia telah mempersiapkan bantuan di waktu yang tepat. Aku menangis, kali ini aku menangis untuk banyak rasa terima kasih yang tak mampu hanya kulewatkan melalui lisan dan perbuatan, aku menangis untuk pertolonganMu Tuhan, untuk orang-orang yang memberiku bantuan dan suntikan semangat, untuk mereka kak Faris dan Mas Gandhi. Terima kasih,


"Dan tempalah hidup melalui proses yang sungguh-sungguh, Insya Allah sukses akan menghampiri" ~dikutip dari mas Gandhi~

"Ketika kesulitan datang, ingatlah Dia, jangan pernah tinggalkan shalat dhuha dan tahajud" ~dikutip dari kak Faris~
Kamis, 29 Maret 2012

Tangis

 

     Petang menjalar pada ubun-ubun langit, lembayung sore merayap lenyap pelan-pelan, memekik alunan adzan maghrib dari kubah masjid tak jauh dari kontrakan. Entah ini sudah yang ke berapa kalinya, aku menggelontorkan air mata, aku lelah menjadi orang yang dikasihani, aku lelah tak bisa berusaha sendiri, aku lelah mencari pekerjaan kesana-kemari, mendatangi interview dimana-mana, tapi hasilnya nihil. Dalam sujud maghrib paling damai ini, aku menangis, aku mengadu padaMu, karena aku tak bisa mengadu pada siapapun lagi. Barangkali orang-orang di sekitarku telah terbebani banyak hal karena kesulitannku, dan aku menyesal karena aku harus selalu merepotkan mereka. Aku menangis karena aku tak pernah bisa berdiri di atas kakiku sendiri.
    Ya Allah, sekali lagi maafkan atas pengaduanku petang ini. aku hanya ingin menyampirkan sedikit lelah dan capek padaMu, satu-satunya yang mengerti dan memahami apa yang kurasakan. Aku tak pernah ingin memohon Engkau memudahkan bebanku, tapi aku hanya ingin memohon Engkau menjadikan aku lebih kuat untuk membawa beban ini dan melewati kesulitanku.


~Saat ketegaran runtuh sejenak~
Kamis, 09 Februari 2012

Sejarah

     Mencintaimu adalah serupa memandangi bintang di langit, ritual yang sanggup kulakukan tiap malam menyergap perlahan, ketika mendung enggan berlalu lalang. Aku mengagumimu dari sisi terjauhku, kubiarkan rutinitas ini menjadi candu yang tak terobati. Aku tak pernah menyangkal pilihan kita untuk membebaskan diri kita masing-masing, namun aku tak pernah sanggup untuk membiarkan perhatianku lepas dari sosokmu. Kemudian aku mulai terbiasa memberi tanpa menerima, atau bahkan aku mulai menerima untuk tersakiti dengan hanya memperhatikanmu dan duniamu. Aku mencintaimu, mencintai apa yang ada pada dirimu, dan mencintai apa yang kulakukan untuk dirimu.
    Waktu mengalir pelan-pelan, aku sekarat dengan ekspektasi yang belum pasti. Kemudian aku menyadari duniaku sendiri semakin kerontang, aku membiarkan duniaku hilang hanya dengan menikmati duniamu dari jauh. Aku mulai menyadari bahwa aku telah menutup banyak pintu untuk dicintai dan mencintai kembali, aku hanya menunggu pagi segera tiba dan membawamu pulang kembali. Aku bangun dan tersadar, kamu sekarang seperti bayangan, seperti sejarah, dan aku letih untuk menikmati semua bayangan dan sejarah ini. Maafkan untuk keletihanku, aku menyerah dan melepasmu serta duniamu. Aku belajar untuk kembali melangkah dan menapaki apa yang dipersiapkan Tuhan di depanku. Aku tak mampu lagi menoleh ke belakang dan menikmati seluruh sejarahmu.
    Musim merangkak tertatih dan membawa angin baru, menurunkan hujan untuk kekeringan duniaku. Perlahan-lahan kututup pintu belakang dan mulai kubuka pintu depan. Barangkali dia belum memiliki cinta ini, belum memiliki perhatian ini, tapi aku sedang belajar mengkonversikan seluruh cinta dan perhatian pada masa depan, pada dirinya. Dia tak seperti bayangan, dia sebuah kenyataan dalam duniaku, dia bukan sejarah, dia menawarkan kepastian masa depan kepadaku. Dia mengagumi dan mencintaiku karena Tuhan. Dan dialah yang telah kupilih sebagai pendamping hidupku atas restu Tuhan. Aku paham satu hal sekarang, orang yang kita cintai ternyata tak selalu menjadi orang yang tepat bagi kita dan masa depan kita. Semoga kebahagiaanku tak sepenuhnya menjadi kepunyaanku sendiri, tapi mampu menjadi bahagiamu juga. Terima kasih untuk sebuah sejarah indah yang pernah sudi kau bagi denganku, dahulu. 

~Saat pilihanku adalah meninggalkan bayangan dan sejarah tentangmu~
 
Copyright 2009 Padang Mimpi