Senin, 21 Februari 2011

Runtuh

diam...
membeku...
dan kembali tangisan jadi bimbangku
mencair pelan
tapi sakit
sakit yang pernah bertengger dalam ubun-ubun perasaanku
ingin lari...
tapi kaki terlanjur terpaku
urung menjelajahi masa di depanku
hendak berbelok 
dan merayap dalam kolong dimensi lalu
kecewa dan lara terlampau berat
akhirnya terkapar tanpa arah
tak mau masa depan
dan enggan menengok masa lalu
seperti mayat hidup
atau bangkai tanpa nisan

merangkai konstruksi benteng
benteng  yang menyembunyikanku,laraku,tangisku,masa laluku
dan mengubur kebahagiaan yang pernah menerobos sisa hidupku
hampir selesai
satu bata lagi terpasang 
dan semua kembali normal
tapi kau kembali menerjang
memporak-porandakan pertahananku
aku jatuh
terjungkal ke jurang tanpa dasar
kembali tak tahu jalan pulang
mencari dan mengais diriku yang seperti butiran pasir
aku kembali memudar
seperti pelangi yang kehilangan sinar matahari,
mengemis gumpalan gerimis yang semakin kerontang
dan pelangi semakin redup
capek
letih

tahukah kau,,,
aku kesakitan seperti luka yang meradang
seperti epidermis yang terhunus paku karatan
menjauhlah jika satu mimpi pun
tak dapat kau ciptakan untukku
jangan berdongeng dengan hatiku
dia hanya ingin realita
tak mengerti dunia khayalan
berhentilah bermain dengan cinta yang tersisa
jika hanya ingin membantingnya sampai pecah
hingga berkeping-keping
hanya segumpal sisa itu yang membuatku kuat
memberi cahaya maaf untukmu
menguatkan dan menopang kaki yang tinggal sepenggal
maka biarkan sisa cinta itu mengerak,
menguap hingga akhirnya hidup telah membimbingku seperti sedia kala

pergilah jika memang tak ingin kembali..
jangan sentuh apapun lagi dalam duniaku..
dan kembalilah jika memang ingin menata diriku,
mereaksikan sakit dalam bahagia yang baru,
menyedot dongeng
dan mengunduh alam nyata bagi kedua tangan dan kakiku,

aku hanya ingin berbahagia dengan hidupku
tahukah kamu???



ketika seluruh kekuatan runtuh kembali
Senin, 07 Februari 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan









Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Tuhan…
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan…
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan…
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Tuhan…
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan…
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan…
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali…
Ke dunia yang Kau berikan padaku..
In memorial,
Gita Sesa Wanda Cantika. 19/06/91-25/12/06
Novel "Surat Kecil Untuk Tuhan"

 
Copyright 2009 Padang Mimpi