Selasa, 29 November 2011

Tamu

      Setiap orang datang dan pergi seperti tamu dalam hidup kita. Ada yang pergi kemudian kembali, ada yang pergi tak pernah kembali. Ada yang pergi karena masa waktunya di dunia telah usai, ada yang pergi karena mereka tak sayang kita lagi, ada yang pergi karena mereka tak membutuhkan kita lagi, dan ada yang pergi karena mereka terlalu menyayangi kita. Sedih??Terpuruk??menangis??itu adalah hak kamu, hak kita. Menangislah,,menangis,,sesuatu yang wajar pada manusia, makhluk berhati dan berperasaan. Menangislah agar kamu lega,,menangislah pada perpisahan. Tapi setelah itu, kuat lah kembali,tegak kembali, beritahu pada dunia bahwa kamu baik-baik saja, bahwa kamu masih punya harapan, bahwa kamu bersyukur pada semua yang telah terjadi, bersyukur bahwa Tuhan tak pernah lalai mendampingi kita.    
      Kita tak punya hak pada tamu-tamu tersebut, tamu-tamu tersebut kepunyaan Tuhan. Kita hanya dititipi, kita hanya disinggahi, entah sekarang ataupun nanti tamu-tamu tersebut akan kembali pulang. Seperti halnya harta, tapi mereka lebih berarti beratus-ratus kali lipat dibandingkan harta, ketika Tuhan mengambilnya kembali kita hanya mampu pasrah, kita hanya mampu ikhlas, dan kita hanya mampu mendoakan. Menangislah,,silahkan menangis jika memang terlalu sakit rasa kehilangan itu, tidak ada yang salah dengan menangis, tidak ada yang salah dengan air mata yang keluar, itu adalah bentuk kasih sayang, itu adalah wujud kecintaanmu pada sesama. Tapi jangan pernah menyesali hidup, jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi. Karena masih banyak tamu yang mengantri untuk membahagiakanmu, untuk merangkulmu, tamu yang disediakan Tuhan untuk menemanimu.
     Ketika kamu tak sanggup berdiri lagi, ketika kamu tak mampu menatap ke depan lagi. Ada banyak uluran dan genggaman tangan yang hendak membantumu kuat, membantumu berdiri, dan memapahmu untuk berjalan ke depan. Menangis,,,menangislah sekencang-kencangmu sekarang,,dan kuat lah kembali esok hari, tegarlah kembali ketika matahari datang menjemputmu. Dan ajarkan aku ketabahan, kesabaran, keikhlasan, dan ketegaran ketika aku mengalami fase sepertimu suatu saat nanti, ketika seseorang yang kucintai dan kusayangi diambil kembali oleh Sang Penguasa Hidup.


2 komentar:

kak imam mengatakan...

Tulisanny warna-warni rin... menggambarkan hidupmu yg penuh warna... ^_^

nice blog..
_______________
singgah ya..

RinaSafia mengatakan...

hehehehe
hanya suka variasi warna ajah mas,,,

matur tengkyu mas...
tp gag sebagus mas imam lah kalo nulisss
masih kalah rina
=(

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Padang Mimpi