Hidup kadang seperti sebuah kotak hadiah, setiap fase memberikan kejutan demi kejutan yang membuat pengembaraanmu semakin meriah. Kamu tidak akan pernah tahu bentuk hadiah yang dipersiapkan Tuhan untukmu, kamu hanya perlu berikhtiar kemudian berdoa dan meyakini, selanjutnya biarkan Tangan Tuhan yang bertindak, membungkus kejutan untukmu. Bagiku, sahabat termasuk kejutan dari Tuhan, karena setiap kali aku hanyut dalam kelelahan, sahabat hadir untuk menarikku, karena setiap kali aku tertimbun diantara kesedihan dan keputusasaan, sahabat datang untuk menyapunya.
Dan inilah sisa malamku, kupersembahkan untuk menguliti sebagian dirimu yang selalu menemaniku. Dia adalah kerabat unimes yang paling muda, paling suka berpindah-pindah mood dan paling paham masalah orang dewasa dalam tanda kutip. Meskipun, dia tidak sejantan Mbob dan tidak semaskulin Mbot, dia tetap yang paling diandalkan masalah ke-lelaki-an dan pengetahuan yang dimiliki para lelaki. Terkadang dia sangat menyebalkan bagi kami, mood yang fluktuatif, satu waktu semangat dan tertawa lepas bersama kegilaan kami, namun dalam satu waktu yang lain bisa terdiam dan memasang muka bete.
Namanya Yogi Ariadenta, entah kapan dan kenapa kami dipertemukan dalam sebuah persahabatan? seperti halnya mengenal Mbob, semua adalah proses, proses menemukan dan ditemukan. Dulu, ketika lewat tengah malam, kami berempat akan berkumpul untuk mengisi amunisi perut, entah di Hokben, Burjo, atau McD, tergantung modal kantong. Saat-saat seperti ini adalah momen kuliah dewasa, Guru Besar Yogi akan menumpahkan segala pengetahuannya mengenai area dewasa secara membabi buta. Untuk urusan travelling, serahkan pada Yogi, Dia memiliki pengetahuan super luas mengenai masalah jalan-jalan. Meskipun dia jantan yang kurang maskulin, tapi dia yang paling laku diantara kami berempat. Ketika kami masih menebak-nebak dan berusaha menemukan jodoh, dia sudah bisa menggandeng "pacar" kemana-mana. Nasibmu le tole, penak tenan.
Episode kali ini, aku hendak mengucapkan beribu terima kasih untuk jantan kami ini, yang paling sering menyempatkan waktu untuk membaca dan mengkritisi tulisan amatirku, yang paling bisa mendengarkan kegalauanku karena masalah lelaki. Jangan nikah dulu ya lanang, tunggu aku balik dari penugasan.
0 komentar:
Posting Komentar