Dia memang tidak selalu ramah
sebagai sahabat, bahkan lebih cenderung ceplas-ceplos pedas dan tingkahnya kadang
bikin naik sasak. Parahnya kami
memiliki zodiac yang sama, lahir di bulan yang sama, bahkan tanggalnya pun
sama. Bisa dibayangkan seperti apa responku setiap kali melihat tingkah
lakunya? Aku berharap tidak seperti bercermin dan melihat tingkah polaku
sendiri. Tenang, kami bukan saudara kembar, lahir dari rahim yang berbeda dan
beruntungnya tahun kelahiran kami juga berbeda, aku lebih “dewasa” dari dia
setahun hahaha.
Perkenalkan saudara yang tidak
serahim dan tidak sepersusuan, yang dipertemukan karena kegilaan kami yang
terlampau absurd, Fitri Rahmadhani Rosha, gadis Melayu dari Medan yang cakapnya
kadang harus direm paksa, tapi aku lebih suka memanggilnya “mbot”. Jadi, apa sesungguhnya
yang membuat aku menyebutnya sebagai sahabat?
Kami tidak serta merta menyatu
begitu saja, saling menemukan kegilaan adalah proses yang panjang. Kami hidup
dan beraktivitas dalam satu naungan prodi, Manajemen Sumberdaya Perikanan, tapi
kami tak saling kenal, asing. Hal ini berjalan selama setahun, atau mungkin lebih?.
Sebuah perjalanan membawa kami pada banyak petualangan, perjalanan menuju Pulau
Pramuka-Kepulauan Seribu. Di sana kami menghabiskan banyak hari dalam satu
atap, bahkan satu kamar. Kami saling membunuh jenuh dan penat yang
kadang-kadang hinggap saat malam, entah bermain uno, kartu, dan macam-macam
permainan yang pada akhirnya tetap aku yang selalu kalah. Perjalanan 30 hari tersebut
membawa kami pada satu kesimpulan, kami menemukan “chemistry”. Bukan lawan
jenis saja yang menemukan perasaan ini, untuk menjadi sahabat pun kamu harus
bisa menemukan hal ini. Bukan berarti aku atau dia pemilih, tapi ada hal-hal
yang terkadang perasaanmu yang memilih. Kami tidak selalu akur, bahkan lebih
sering main smackdown daripada bergandengan, lebih sering adu cakap daripada
menyanjung satu sama lain, tapi aku pribadi merasakan kejujuran dan ketulusan dari
hubungan pertemanan kami.
Gadis melayu berkacamata minus
ini memang keras sih, tapi dia rajin beribadah dan tidak pernah melupakan
Allah. Setiap kali dekat dia, rasanya aku malu, minder, imanku jadi ciut. Yah
meskipun suka merepet dimana-mana, tapi dia tak segan membantu selama dia mampu.
Polos sih, ehm atau lugu? Untuk hal-hal yang berkaitan dengan area dewasa, dia
ini yang paling bego diantara kerabat unimes yang lain.
Yogi sebagai rektor unimes yang telah kami kukuhkan, harus sering-sering mentransfer
pengetahuan kepada mbot. Setiap jam 10 pagi, dia paling suka menonton tayangan
FTV di SCTV, kalau malam menjelang dia suka nyalain TV dan membiarkan TV yang
menontonnya tidur dan terdampar di bawah lantai. Gadis melayu ini amat sayang
kepada keluarganya, suka tiba-tiba nangis setiap rindu umi atau ayahnya. “No
body’s perfect”- dia tetap yang juara untuk banyak hal, meskipun tidak
sempurna.
And the last paragraph, I wanna
say “Domo arigatou gozaimasu” for the everything that you gave to me,
friendship and the other little family. Terima kasih untuk banyak perjalanan
dan kisah yang sudi kamu torehkan di kehidupanku yang tidak hebat ini, dan kamu
berhasil membuatnya lebih seru. Terima kasih untuk semangat dan motivasi yang
selalu menyala ketika aku hampir redup, meskipun kadang-kadang apimu rapuh dan
hampir padam ditiup angin hahaha. Terima kasih ya mbot dan maaf lho nama
baikmu tercabik-cabik di blog ini.
0 komentar:
Posting Komentar